Masa Sekolah Dasar-nya Atanisa
MASA SEKOLAH DASAR-NYA ATANISA
Masa- masa sekolah dasar memanglah sangat menyenangkan dan merupakan hal yang lucu untuk dibahas saat kita sudah SMP, dan jenjang yang lebih tinggi berikutnya, begitu juga denganku, masa sekolah dasarku sangatlah menyenangkan, walau banyak tekanan tapi disisiku ada pahlawan yang selalu bersamaku, melindungi dan membimbingku, yaitu Mami, Papa, Bapak/Ibu guru, dan teman-teman. Kalau pada umumnya siswa hanya belajar di 1 sekolah yang sama dari duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 6. Tapi berbeda denganku. Bagaimana masa sekolah dasarku ?
SDI Al - Azhar 28 Solo Baru
Ata kecil bersekolah disini, hari hari yang aku lalui sangatlah bermakna dan aku ingat sampai sekarang. Aku mengambil kelas khusus atau kelas Tahfidz di Al - Azhar 28, dimana kita selalu diajarkan untuk membaca dan menghafal Al-Quran tanpa libur. Awalnya memang sedikit berat dari segi tanggungjawab dan kedisiplinan, namun karena kita sudah terbiasa jadi beban tersebut malah kita bawa seru dan menyenangkan. Ustad yang selalu menemani kita dari kelas 1 hingga kelas 4 adalah Ustad Ayyub. Setiap hari selalu ada canda dan tawa yang mengiringi kelas. Saat aku kelas 1 aku dibimbing oleh Ustad Ayyub dan Ibu Kuni, beliau adalah guru yang sangat sabar, disiplin namun juga lucu, sehingga kita bisa senang salam setiap pembelajaran.
Ketika aku duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 aku di bimbing oleh Ustad Ayyub dan Ibu Kuni kembali. Di kelas 2 ini aku mulai memiliki ambisi untuk mendapat peringkat 1, dari ambisi di kelas 2 ini yang membawaku menuju olimpiade IPA di kelas 4. Bu Kuni, beliau adalah guru yang bisa menghidupkan suasana kelas, aku sangat ingat bagaimana beliau membuat siswa/i nya semangat yaitu dengan dibuat kelompok, jadi dalam 1 kelas ada 4 kelompok sertiap pembelajaran akan ada banyak pertanyaan, bagi yang kelompoknya bisa menjawab maka mendapat poin, kemenangan kelompok dihitung setiap 1 bulan sekali, bila kelompok kita menang kita akan mendapat hadiah. Kalau ustad Ayyub juga sangat seru, apalagi saat tahfidz, kalau kita bosan tahfidz di kelas kita bisa tahfidz di luar kelas, di perpustakaan atau tempat lainnya tergantung voting.
Saat aku duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 aku dibimbing oleh Ibu Damai, Ibu Eka, dan Ustad Ayyub. Kalau Bu Eka dan Bu Damai juga sangat seru, sistemnya kurang lebih sama saat aku kelas 2 dan 3 yaitu perkelompok.
Saat aku duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 menurut aku ini sangat seru. Di kelas 4 aku di bimbing oleh Ibu Endah, Ustad Ayyub, Ustadzah Farah. Di kelas 4 inilah kita mulai berkompetisi. Ada 1 teman dikelas, dia dulu adalah saingan positifku, kita suka berlomba - lomba untuk mendapat nilai UH, PAS, PTS yang terbaik, aku dan dia selalu bersaing untuk mendapat peringkat 1. Namun aku dan dia sekarang malah menjadi sahabat yang sangat dekat.
Disilah juga aku harus menutup lembaran kisahku di SDI Al- Azhar 28 Solo Baru. Disini banyak menyimpan kenangan, pelajaran, memori yang indah dan terukir di hidupku. Di SDI Al - Azhar 28 Solo Baru ini hampir semua bapak/ibu gurunya kenal dengan kakekku. Di sekolah ini juga terakhir aku diantar sekolah oleh kakek sebelum aku pindah. Aku ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua Bapak/Ibu guru yang telah membimbingku dengan sabar, iklhas, disiplin, dan tegas. Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Ustad Ayyub yang selalu membimbing aku tahfidz dari yang awalnya aku kurang paham mengenai tajwid dan lain lain bahkan sering nangis waktu kelas 1. Aku juga berterimakasih kepada Ibu Yanti yang membimbing aku Olimpiade IPA, dari yang awalnya tidak tahu apa-apa, sering bingung dan pusing waktu belajar, tapi ibu tetap sabar membimbing Ata. Jasa Bapak/Ibu guru tidak akan aku lupakan.
SDI Al - Azhar 1 Kebayoran Baru
Masa Awalku Beradaptasi di Jakarta
Di sekolah ini aku memulai lembaran baru. Al - Azhar 1 lebih populer dijuluki Alpus. Aku pindah ke Jakarta bulan Juni 2019 dan aku disekolahkan di Alpus. Waktu awal diseleksi waktu itu 2019 kebetulan saat aku mengikuti OLKA 2019. Sebenarnya kuotanya sudah penuh, namun karena Papa memiliki beberapa kenalan jadi aku bisa masuk. Kelas 5E adalah kelas yang pertamakali aku injak dan mengukir banyak kenangan. Waktu pertama kali masuk aku sangat canggung, malu, dan takut. Teman yang pertamakali berkenalan denganku adalah Rei, Nazjla, Farras, Naisya, dan Nayla. Waktu semester 1 aku juga 1 bangku dengan Zerrin, yang sekarang juga merupakan teman sekelasku di Labschool. Aku dibimbing oleh Pak Oman dan Bu Irma, beliau merupakan guru yang seru dan menyenangkan, kalau lagi kelas Pak Oman itu kita sangat santai dan asik. Di kelas 5E Mina ini aku juga menemukan sahabat baruku, kita kemanapun selalu bersama, ke kantin bersama, ke masjid bersama dan lain lain. Satu momen yang paling aku ingat adalah, waktu itu pernah jam pelajaran memang sedikit kelebihan waktu, sedangkan kita sudah diperintahkan untuk segera wudhu dan ke masjid, itu 1 angkatan heboh untuk cepat - cepat wudhu dan lari lari ke masjidnya. Di kelas 5E ini juga aku pernah membuat film pendek bersama teman - teman. Di kelas 5 aku juga ikut kelas tahfidz dengan Pak Ace, kelasnya setiap hari selasa dan kamis. Kalau di kelas 5E ini enaknya, akalau ada materi yang kurang kita pahami kita hanya tinggal konfirmasi ke Pak Oman, dan nanti saat jam pulang sekolah tidak pulang dahulu malinkan tambahan dengan Pak Oman. Sungguh memori yang indah dan tak akan terlupakan. Di kelas ini juga aku memulai olimpiade IPA, yang dibimbing oleh Ibu Ima dan Ibu Didah.
Masa Perjuangan
Masa - masa kelas 6 merupakan masa yang sangat sibuk bagi siswa sekolah dasar. Di kelas ini aku dibimbing oleh Ibu Wiwik dan Pak Habibi. Waktu itu memang pembelajarannya sangat padat karena mengejar materi dan latihan soal, bagi banyak siswa itu menyeramkan, atau bahkan menegangkan, tapi tidak di kelas Bu Wiwi. Kalau ada Bu Wiwi semua jadi seru dan lucu. Pak Habibi, menurutku beliau adalah guru yang seru, waktu kelas 5 beliau tugasnya sering membuat PPT dan yang paling baik PPT nya maka akan mendapat coklat. biasanya diambil 3 terbaik disetiap kelasnya.
Suasana PJJ membosankan ? Tidak dengan Alpus
Seketika suasana belajar berubah disaat wabah covid-19 melanda Indonesia. Kami belajar melaluli zoom dari pukul 7:30 hingga 11:50 WIB, namun itu tidak membuat semangat kami memudar, justru dengan adanya covid-19 ini kami tetap semangat mencari ilmu, dan juga semangat mendapat nilai ujian yang maksimal. Akhir-akhir ini banyak sekali siswa/i di Indonesia mengeluhkan bosannya PJJ, hal itu merupakan hal yang wajar, namun tidak bagi siswa Alpus, pembelajaran kami sangatlah seru, dan juga lucu, jadi suasana di kelas bukannya menengangkan namun asik, disetiap pembelajarn kita juga bisa bertanya tentang soal atau materi yang kurang dipahami. Di kelas 6 ini aku juga masih di bina oleh Ibu Ima yang selalu sabar, dan disiplin membimbingku olimpiade IPA.
Uniknya Anak Alpus
Fasilitas di Alpus sangat baik, bersih, seperti perpustakaan, ruang musik dan lain lain, sehingga kita nyaman dan merasa sekolah bukanlah suatu beban tapi kita akan bertemu teman, bapak dan ibu guru untuk seru-seruan belajar dikelas. Bahkan kalau kita dijemput terlambat kita bisa menelpon orang tua / supir di TU, dan bisa bermain bersama teman, bahkan uniknya siswa/i Alpus bahkan terdakang minta dijemput terlambat untuk bermain dulu bersama teman, termasuk aku dan sahabtku. Kalau yang suka dijemput terlambat biasanya suka keliling UAI (Universitas Al - Azhar Indonesia) yang tidak jauh dari gedung sekolah, namun masih aman karena ada penjagaan satpam, dan juga masih masuk dalam komplek Alpus.
Perpisahan Tanpa Pelukan
Memanglah pahit perpisahan tanpa pelukan, tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi kebaikan bersama. Waktu wisuda kita tidak bisa berpelukan, kita hanya bisa menatap teman kita ssembari menahan tangis haru. Perasaanku waktu wisuda itu campur aduk, aku sendiri tidak tau harus berkata apa, senang iya karena kita lulus 100% di angkatan 52. Sedih itu pasti. Alhamdulillah saat aku wisuda aku diundang ke Aula Buyahamka bersama beberapa teman - teman angkatan 52. Aku diundang untuk membacakan janji alumni. Seketika suasana pun berubah ketika acar sudah selesai kan kita harus berpisah. Walaupun perpishan ini tanpa pelukan tapi aku yakin acara wisuda ini sangatlah bermakna. Aku hanya ingin berterimakasih kepada semua teman yang selalu mendukungku, dan selalu ada di sampingku. Aku juga ingin berterimakasih kepada Bapak/Ibu guru yang tiada lelah berjuang bimbimbing kami sampai mengerti materi, dengan tulus dan ikhlas. Selamat Hari Guru Bapak/Ibu guru semua. Saya ucapkan terimakasih juga kepada Ibu Ima yang selalu semangat dan sabar membimbing Ata, Ata tahu mengajari Ata fisika memang bukanlah hal yang mudah, namun Ibu Ima tidak pernah menyerah dan selalu memberi Ata semangat. Ata izin meminta maaf bila selama masa sekolah dasar di Al - Azhar 28 dan Al-Azhar 1 Ata ada kesalahan baik yang Ata sengaja maupun tidak. Ata harap semoga semua teman teman dapat sukses menuju jenjang berikutnya. Semoga Bapak/Ibu guru dan teman - teman senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan.
Komentar
Posting Komentar