Papaku Pahlawanku
PAPAKU PAHLAWANKU
Halo semuanya.. kali ini aku akan menceritakan tentang "Papaku Pahlawanku".
Setiap anak di dunia pasti memiliki seorang ayah yang hebat, namun menurutku papa adalah papa yang terbaik sedunia. Aku dan papa memang sedikit berbeda dibanding hubungan seorang putri dan ayahnya. Aku memang lebih dekat dengan Mami dibanding Papa, karena dari aku lahir hingga berumur 11 tahun aku tinggal di Solo dan Papa di Jakarta. Jadi memang sangat jarang berkomunikasi. Aku lebih sering manja ke mami, dan sangat jarang manja ke papa.
Bahkan aku dengan papa sering sekali berbeda pendapat, tapi Mami pernah bilang ke aku "kamu dan Papa itu sifatnya sama aja, tapi anehnya kalau ngobrol kok sering beda persepsi." Ya memang begitu adanya, memang sangat lucu dan aneh sendiri aku melihatnya. Di sisi lain aku tahu dia sangat mencintaiku, karena cara orang mencintai itu berbeda-beda. Aku sangat sayang kepadanya, perjuangannya yang sangat berat, rintangan yang dialaminya membuatku terinspirasi agar aku dapat mencapai kesuksesan yang lebih dan dapat membanggakan papa. Kenapa aku panggil Papa, bukan Papi ? karena Papa lebih suka dipanggil Papa daripada Papi
Perjuangan Hidup Papa
Papaku bernama Suseno, lahir di Klaten, 29 Januari 1979. Kakek dan nenekku seorang petani, yang sampai saat ini masih aktif mengelola berbagai lahan. Kakek nenekku sangat mengutamakan pendidikan.Waktu kecil Papa sangat pandai dalam pelajaran matematika,fisika dan kimia. Di bangku sekolah matematikanya selalu mendapat nilai 10 (kalau sekarang 100). Papa sangat tertarik pada pelajaran kimia jadi papa mengambil jurusan teknik kimia di Universitas Gadjah Mada.
Saat menempuh pendidikan di universitas inilah papa mendapat banyak pengalaman dan ilmu. Bagaimana cara mengatur hidup dan pergaulan di lingkungan kost dan kampus. Hidup mandiri di jenjang kuliah sangat banyak rintangan dan halangan. Hal ini berkaitan dengan efisiensi waktu dan biaya. Papa memiliki target harus selesai kuliah dalam waktu lima tahun dengan IPK cumlaude. Dengan jurusan teknik kimia yang sulit di perlukan belajar yang keras. Akhirnya hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari pengalaman di bangku kuliah papaku bercita cita harus bekerja di perusahaan minyak dan gas.
Namun kenyataan tak seindah impian. Setelah lulus kuliah papa di terima kerja di sebuah perusahaan kertas. Kesempatan itu diambil untuk mendapat pengalaman kerja namun tetap mengejar impian di perusahaan minyak dan gas. Setelah 2 tahun berlalu papa melamar di sebuah perusahaan BUMN yaitu PGN (Perusahaan Gas Negara) dan akhirnya diterima. Papa belekerja di PGN dari tahun 2004. Kemudian menikah dengan mami. Semenjak saat itu papa bekerja di Jakarta dan Mami di Solo, mami bekerja di sebuah perusahaan BUMN juga yaitu BRI, namun sekarang Mami sudah resign karena ingin fokus mengurus keluarga. Namun Mami juga tetap ingin produktif dengan memiliki usaha.
Bagaimana Sifat Seorang Papa ?
Menurutku perjuangan papa sangat luar biasa. Yang aku kagumi juga walau papa bekerja tapi papa juga bisa sambil kuliah S2 di Universitas Bina Nusantara (Binus) jurusan magister manajemen dan lulus pada tahun 2018 dengan predikat cumlaude. Saat kerja di BUMN karir Papa sangatlah baik, diusianya sekarang Papa telah meraih banyak pencapaian, bahkan dulu Papa pernah ditunjuk untuk mewakili perusahaan dalam membantu kementrian ESDM. Papa juga selalu menginginkan yang terbaik untuk kita, apalagi soal pendidikan. Papa juga seorang ayah yang kuat dan pekerja keras. Aku sangat sayang kepadanya, ia juga selalu melindungiku, memberiku nasihat, membuat aku bahagia. Menurutku papa adalah ayah yang sangat peduli apalagi aku anak perempuan jadi papa sangat menjagaku. Papa juga sangat baik, kalau uang jajan aku habis 5 detik kemudian pasti langsung dikasih gopay.
Jasa papa sangat besar, bila tidak ada ia mungkin aku sekarang bukan alumni Alpus, dan mungkin sekarang aku juga bukan siswi SMP Labschool Kebayoran. Saat pindah di Alpus sebenarnya kuota sudah penuh namun karena papa memiliki teman yang kenal dekat dengan yayasan di Alpus jadi aku bisa masuk ke Alpus. Saat tes masuk Labschool papa yang mengajariku matematika. Ya walau kadang suka bingung karena menjelaskannya cepat, tapi lama kelamaan aku juga paham. Waktu SD setiap sabtu papa juga selalu mengantarku pembinaan ke sekolah walau papa juga sambil kerja. Dan papa juga selalu mendukung dan memberiku semangat.
Terimakasih banyak papa yang telah merawatku, mendidikku dan menjagaku. Sebaik atau sebagus apapun aku membuat ungkapan cinta itu tidak akan membalas jasamu. Aku Atanisa Danastri Nabilah putrimu satu-satunya berjanji akan berusaha untuk membahagiakan dan membanggakanmu.Pesanku kepada seluruh anak di dunia adalah hargai dan hormati papa kalian.
Salam Cinta - Atanisa
Putri satu-satunya
Komentar
Posting Komentar